Kapan sebuah bank dikatakan rugi ?
Manusia dikatakan merugi
apabila hari ini tidak lebih baik dari hari kemarin. Bagaimana dengan lembaga
keuangan seperti bank. Kapan dikatakan bahwa bank mengalami rugi ? Secara umum
pengertian rugi ialah suatu keadaan dimana biaya yang dikeluarkan lebih besar
dari pendapatan yang diterima. Namun apakah masyarakat tahu secara jauh tentang
bank yang bangkrut atau collape.
Oleh karena itu, mari kita
kupas secara halus dan jelas masalah ini dengan beberapa pendapat para praktisi
ibarat silet yang tajam agar mendapatkan hasil yang memuaskan. Berawal dai bank
yang berlomba-lomba menawarkan bunga yang tinggi kepada para nasabah agar
mereka mau menabung. Mengakibatkan bunga yang dibebankan kepada pemodal (orang
yang meminjam uang ke bank) lebih tinggi dari bunga yang diberikan kepada
nasabah. Selisih bunga tersebut sering disebut sebagai spread. Dengan spread
inilah, bank membayar gaji karyawannya dan membiayai semua biaya
operasionalnya.
Bunga tinggi yang
dibebankan bank kepada para pemodal atau pengusaha itu akan dimasukan ke dalam
unsur biaya baik untuk perusahaan barang atau jasa. Dampaknya harga dari barang
atau jasa menjadi mahal karena biaya produksinya yang tinggi. Jadi sebenarnya
pengusaha hanya menggeser beban bunga pinjaman dari bank kepada konsumen.
Sehingga konsumen yang menanggung beban bunga tersebut akan membeli barang atau
saja dengan harga yang lebih tinggi.
Kenaikan harga ini,
biasanya dibarengi dengan naiknya inflasi. Inflasi itu adalah kenaikan harga –
harga suatu barang secara umum sehingga menyebabkan daya beli masyarakat
berkurang. Bila daya beli masyarakat masih ada, maka bank akan menerima
pengembalian bunga dari penguasaha yang meminjam uang. Inflasi yang terus naik
menyebabkan bunga yang ditawarkan kepada nasabah pun juga akan naik. Kenapa ?
karena bank tidak mau kehilangan nasabah setianya yang sudah menaruh uangnya di
bank. Atau nasabah itu beralih ke bank yang lain yang menawaran bunga lebih
tinggi. Dan inilah perang tarif bunga yang diberikan berbagai bank agar
kehidupan operasioanalnya terus berputar. Dan ujung-ujungnya bunga yang
dibebankan kepada pengusaha akan menjadi lebih tinggi lagi. Dan tinggi pula
biaya yang harus dibayar oleh masyarakat untuk membeli suatu barang atau jasa.
Begitulah perputaran permainan bunga bank yang sangat menyengsarakan rakyat.
Lebih parah, jika daya beli
masyarakat rendah, maka barang yang diproduksi oleh perusahaan tidak akan laku
terjual. Akibatnya akan terjadi kredit macet yaitu para pengusaha yang meminjam
modal dari bank tidak dapat mengembalikan pinjaman bahkan bunganya.
Akibatnyanya pendapatan bank akan
menurun, sampai pada kondisi bunga yang diberikan kepada nasabah lebih banyak
daripada bunga yang diterima dari pengusaha yang meminjam dari bank. Dan
kondisi ini disebut juga negative spread. Dan inilah keadaan dimana bank
dikatakan rugi. Memberikan bunga kepada nasabah saja sudah kepayahan apalagi
harus membiayai gaji karyawan dan semua opersioanalnya.
Komentar
Posting Komentar