Kajian Hadist Bukhori No 128
Dalam
hadist ini berkata Rasulullah SAW kepada Muadz bin Jabal sebanyak tiga kali
yang isinya adalah bahwa diharamkan neraka bagi umat ku apabila bersyahadat
dari hati. Ini menandakan bahwa seburuk apapun perbuatan seseorang (membunuh,
zinnah, atau korupsi) pasti akan mendapatkan syurga baik direct atau in direct.
Ini bukan alasan pembenaran bahwa dibolehkan kita melakukan perbuatan buruk.
Bahkan Allah berfirman dalam Al-quran (lupa suratnya) bahwa orang-orang kafir
dan musyrik akan kekal di dalam neraka selama-lamanya sedang tidak untuk orang
beriman.
Sekarang
banyak dari kita sebagai muslim yang baru islam di ktpnya saja. Belum
bersyahadat secara menyeluruh di dalam kehidupannya. Orang yang melihat sesuatu
yang dilarang Allah misalnya aurat wanita, menandakan bahwa ia menafikan asma
Allah yang Maha Melihat. Seharusnya ia bersyahadat dalam ucapan dan perbuatan.
Sungguh Rasul begitu mencintai umatnya entah ia yang berperilaku baik atau
buruk. Rasul tidak sanggup menjadi saksi Allah saat melihat umatnya masuk ke
dalam neraka. Selain itu Rasul pun di saat terakhir umurnya di dunia bertanya
kepada malaikat Izrail. Apakah sakitnya sakaratul maut seperti ini ? Jika ia,
maka timpakanlah sakitnya sakaratul maut umatku kepada ku. Sungguh terdapat 2
asma Allah yang disandingkan kepada Rasulullah dalam Al-quran yakni Roufurrohim
(lembut dan pemurah).
Diawal
hadist ini juga mengajarkan bahwa ketika Rasul menaiki unta selalu mengajak
seseorang bersamanya. Hikmahnya ketika kita menaiki kendaraan (motor atau
mobil) maka ajaklah orang lain untuk naik bersama kita. Tentunya dengan
mengindarkan fitnah. Selain itu berdasarkan hadist ini bahwa saat Muadz bin
Jabal ingin menyampaikan hadist ini kepada yang lainnya, namun rasul melarang
dengan alasan untuk mengindarkan umat ku berleha-leha. Hanya bersyahadat namun
tidak melakukan ibadah.
Namun
sebelum wafat, Muadz bin Jabal menceritakan hadist ini karena mengingat sebuah
hadist yang berkata akan dilaknat apabila seseorang yang menyembunyikan ilmu. Dalam riwayat Imam Muslim bahwa hadist yang
diatas juga diberikan Rasulullah kepada Abdullah bin Umar.
Semoga
tulisan ini dapat diambil hikmahnya agar hidup kita menjadi lebih baik lagi.
JIka ada kesalahan atau kekeliruan dalam tulisan diatas, maka koreksinya sangat
ditunggu.
Komentar
Posting Komentar