Janji Iblis yang Abadi

Sejenak membuka firman Allah Q.S 7 : 16-17, “Iblis menjawab: Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya akan benar-benar (menghalangi-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan belakang mereka, dari kanan dan kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat)”.

Menggoda dari depan itu bermakna bahwa iblis akan menawarkan manusia dengan melakukan dosa-dosa besar. Bila itu gagal, maka iblis akan menggoda dari belakang dalam bentuk dosa-dosa kecil. Dan membisikan bahwa berbuat dosa itu manusiawi, Allah itu maha Pengampun.

Jika itu gagal, maka iblis akan menggoda dari kanan yakni menawarkan kesibukan dengan yang mubah dan melupakan yang wajib. Contohnya asik dengan sosial media, lupa dengan sholat. Asik dengan acara menonton bola, bermain game, dan pekerjaan-pekerjaan mubah lainnya. Yang lebih menjerumuskan jika manusia melakukan perkara2 yang mubah namun menjadi wajib untuk dirinya.

Sementara godaan dari arah kiri merupakan godaan yang paling halus. Manusia seolah-olah sedang mendekat kepada Tuhannya namun disisi lain ia melalaikan kebaikan yang lain. Ia rajin beribadah, tetapi mencela cara ibadah orang lain. Ibadah itu baik, tetapi ukhuwah itu juga sangat penting. Ia rajin sedekah namun lupa untuk membayar hutang. Ia berlama-lama solat dhuha, padahal ia terikat jam kerja kantor.

Ketika iblis berjanji mengucapkan itu, para malaikat merasa iba kepada manusia. Lalu mereka berkata, bagaimana mungkin manusia dapat terhindar dari jebakan iblis tersebut? Allah SWT menjawab, masih tersisa dua arah, atas dan bawah.

Jika manusia mengangkat kedua tangannya dengan penuh kerendahan hati dan bersujud diatas tanah dengan penuh kekhusyukan, aku akan mengampuni dosa-dosa mereka. (HR. Thabrani).


*Ilmu dari Jamil Azzaini

Komentar

Postingan Populer