Biarlah ia yang memilih

Kejadian demi kejadian yang dilaluinya tidak membuat ia belajar. Ia tidak mampu mengambil hikmah dari setiap peristiwa. Tak menghiraukan pengalaman berharga yang sudah berlalu. Mungkin baginya, semua itu tak berarti. Hingga ia tetap saja seperti yang dulu. Tidak ada perubahan yang menonjolkan dalam hidupnya.

Sebagai saudara, kami sudah memberi tahu mana yang baik dan yang buruk. Berusaha maksimal untuk menjaganya. Setiap kejadian penting yang ia alami, saudaranya bersiap pasang badan untuk membela. Bukan karena keterpaksaan namun itu dilakukan karena sudah menjadi kewajiban. Yaitu menjaga dan menasehati adiknya.

Jika ia tak ingin diatur, baiklah kami turuti. Jika ia ingin mandiri, berkreasilah sesuai kemauanmu. Namun kami tak pernah berhenti menasehati walau ia pasti bosan untuk mendengarnya. Mungkin kami tak dihargai olehnya, setiap masukan dan saran mungkin juga hanya menjadi kalimat iklan yang sekedar lewat. Namun perlu diingat bahwa kami selalu ada walau kau tak menganggapnya.

Dia bukan lagi anak kecil yang harus selalu disuapi. Sekarang biarlah ia belajar dan memilih. Mengerti bahwa ia memiliki keluarga, orang tua, saudara yang peduli terhadapnya namun ia biarkan begitu saja. Mengerti kemana arah tujuan hidupnya. Jika pilihan yang diambil bisa mengajari akan kehidupan biarlah ia belajar dari situ.  Mudah-mudahan Allah selalu melindungi dan menyertai dalam setiap pilihan yang diambilnya. Aamiin. 

Komentar

Postingan Populer