economic is my way
Setelah bergelut dengan skripsi selama 3
semester dan sibuknya kegiatan
organisasi dalam setahun terakhir. Akhirnya selesai juga masa kuliah ku dalam
merebut gelar sarjana ekonomi. Menjadi
sarjana ekonomi merupakan impian yang tak pernah terduga sebelumnya. Itu
disebabkan karena background ku yang merupakan anak sciense ”IPA”. Terbiasa
dengan ilmu-ilmu pasti selama masa sekolah SMA seperti matematika, fisika,
kimia, biologi membuat ku sulit beradabtasi dengan ilmu social seperti ekonomi
khususnya akuntansi ketika menjadi mahasiswa. Pernah ku mencoba mencari
jurusan-jurusan yang sesuai seperti Jurusan Ilmu Komputer, Kesehatan
Masyarakat, dan MIPA. Namun karena proses seleksi yang begitu kompleks dan
panjang akhirnya hasilnya nihil. Ku tak diterima di perguruan tinggi negeri
yang ku inginkan. Sedih sebenernya melihat kawan-kawan seperjuangan ku yang
diterima di UI, UGM, dan UNPAD. Itu semua karena kesalahan ku yang kurang
begitu aktif bertanya dan menerima jalur undangan yang disediakan oleh sekolah.
Yah itulah masa lalu yang tak bisa diubah, yang tak bisa sekalipun kita kembali ke belakang walau
sedetikpun untuk merubahnya.
Rencana Allah itu memang lebih indah dari
rencana manusia. Dia tahu apa yang seharusnya dibutuhkan makhluknya. Itulah
hikmah yang ku dapat setelah menginjakan kaki di FEUP. Tak harus disesali dan
harus berpikir untuk maju menjadi mahasiswa ekonomi. Ilmu itu ada dimana-mana
jika engkau mendapat ilmu itu dari orang pintar maka ambillah dan jika mendapat
dari preman maka ambillah. Tempat itu
bukanlah faktor yang membuat orang sukses. Dimanapun kau menuntut ilmu maka
disitulah kau harus tampil sebaik mungkin. Mendapat setiap ilmu, akhlak dan
pengalaman orang. Maka kunci kesuksesan itu berada pada diri orang itu sendiri
dan lingkungan itu merupakan faktor pendukung saja.
Mungkin itulah alasan yang melatarbelakangi
ku harus tampil sebaik mungkin. Kata siapa orang science tidak bisa sukses
menguasai ilmu ekonomi. Dari situlah ku ingin menepis semua anggapan orang yang
salah. Kalau bisa ku ingin mengalahkan mereka yang dari awal sudah mendapat
ilmu ekonomi dari SMA secara lengkap. Sombongnya diriku ini, tapi niat itu
ternyata salah setelah ku mendapatkan pelajaran dari seorang guru. Menjadi
murid yang pintar, selalu mengerjakan tugas dengan benar, mendapatkan ipk
tinggi diantara teman-teman tidaklah cukup, bukan itu niat yang sebenarnya
ditanamkan dalam hati. Tetapi raihlah ridho Allah, karena jika kau pintar dan
Allah ridho dengan itu maka kau harus bisa mengaplikasikannya di kehidupan dan
mendekatkan diri kepada Nya. Intinya orang yang pintar itu ialah orang semakin
dekat Allah. Dan Allah sudah menggariskan bahwa ku harus belajar ekonomi dan
harus berprestasi dibidang itu.
Kenapa harus ekonomi, begitu banyak ilmu di
luar sana yang bisa saja kau ambil. Selain ilmu agama yang harus dipahami
dengan benar ilmu ekonomi juga merupakan hal pokok yang mesti dipelajari.
Tetapi saya tidak menyalahkan orang-orang yang sudah menggeluti ilmu selain
ekonomi. Coba bayangkan faktor apakah yang dinilai dari sebuah negara jika
dikatakan maju? Ya tidak lain pastilah faktor pertumbuhan ekonominya. Dan coba
pikirkan faktor apakah suatu daerah dikatakan maju ? Ya karena faktor
ekonominya, dari kegiatan perdagangan di pasar. Jadi tidaklah salah jika
Rasulullah menganjurkan untuk sukses dengan cara berdagang yang tidak lain
pasti berhubungan dengan ilmu ekonomi.
Itulah yang membuat ku semangat mempelajari
ilmu ekonomi dari yang konvensional buatan manusia barat sampai ilmu ekonomi
yang berdasarkan syariat islam. Inilah sepengal cerita dari Economy is my way.
Komentar
Posting Komentar