Sejarah selalu membuktikan “Sekjen adalah pilihan”
Diposting oleh Supriadi, tahun 2012
Jika berbicara negara atau organisasi
pasti dibutuhkan yang namanya pemimpin. Seorang Pemimpin yang bisa mengatur
rakyat atau anggotanya. Tak ada artinya jika ada seorang pemipin tetapi tidak
ada anggotanya atau sebaliknya tak ada gunanya sebuah Negara jika tak ada yang
memimpin. Semua akan berantakan jika semua orang menginginkan menjadi pemimpin.
Maka dari itu, dibutuhkan seorang pemimpin yang dapat menjadi sosok central pengambil
keputusan jika timbul berbagai masalah.
Tak usah mengibaratkan terlalu jauh
akan kepemimpinan, mari kita berpikir tentang konsep shalat berjamaah. Seorang
imam harus berdiri di depan untuk mengimami makmum. Setiap apa yang dilakukan
imam harus kita ikuti namun tak boleh mendahuluinya. Contohnya : ketika sang
imam takbir maka makmum harus bersegera takbir, jika imam membaca surat yang
begitu panjang maka makmum harus ikhlas menerimanya. Ikuti sang Imam selama itu
benar dan tegurlah jika imam itu melakukan kesalahan. Disinilah etika dalam
menegur imam, kita tak seharusnya berhenti solat dan ngomel-ngomel kepada sang
Imam dan berkata : “wow salah mam bacaannya”.
Tetapi islam telah mengatur hal demikian dengan cara yang indah yaitu
seperti ucapkanlah subhanallah jika imam melakukan kesalahan baik itu kesalahan
membaca surat-surat pendek atau kesalahan gerakan.
Konsep shalat berjamaah juga
menjelaskan bahwa orang-orang yang ada dibelakang sang imam haruslah orang yang
mempunyai ilmu yang cukup karena jika terjadi kesalahan yang fatal pada sang
imam, mereka lah yang harus menyadarkan dan menegurnya. Selaras dengan hal
tersebut, terkadang orang-orang seperti ini kurang mendapat perhatian khusus.
Tak ada aturan yang mengikatnya. Jika kita hubungkan dengan seorang pemimpin,
keberadaan wakil kurang mempunyai kekuatan khusus untuk mengatur. Terkadang
yang kita pikirkan adalah pemimpinnya tanpa berpikir orang-orang yang ada
dibelakangnya seperti wakil, kepala bagian dan lainnya. Seharusnya kita belajar
dari sejarah, bangsa Indonesia merdeka bukan karena 1 orang tapi lihat
orang-orang terdekat yang berada disekitarnya yang rela berjuang. Presiden
soekarno tidak secara bangga mengatakan inilah adalah perjuangan saya, tapi
beliau merangkul pemimpin-pemimpin yang lebih hebat darinya. Ini tak akan berarti
tanpa adanya perjuangan kita bersama.
Jika berpikir untuk masalah yang
lebih kecil atau kita mengkerucutkan pokok permasalahannya menjadi sebuah
organisasi. Kita langsung saja ambil contohnya yaitu SKI-UP yang merupakan
lembaga dakwah terbesar di lingkungan universitas. Kepemimpinan sekarang
sangatlah beda dengan 2 tahun sebelumnya atau juga memiliki kesamaan dalam hal
karya dan cerita yang ada di dalamnya. Mari bercerita sejarah periode tahun
2010 yaitu kepemimpinan SKI dibawah kendali Ka Dodi, semua kegiatan sukses
terselenggara. Namun ada hal yang terlupakan yakni keberadaan sang wakil yaitu
Ka Endrew. Seorang yang aktif di wilayah fakultas dan berjasa membawa Rohis
Farmasi kearah kesuksesannya. Mungkin beliau kurang terkenal namanya namun
jasanya harus diacungkan jempol karena telah berhasil membawa pengaruh di
tingkat Universitas bersama SKI. Lalu SKI periode 2011 yang dibawah
kepemimpinan Ali Bisri. Kepribadian yang kalem dan cool membuat pergolakan api
diantara anggota tak begitu terasa. Program-program pun terlaksana dengan
lancar. Kepemimpinannya didukung oleh sang wakil yang bernama Dida. Seorang
ketua Rohis Farmasi yang begitu bersemangat dengan yang namanya organisasi.
Mungkin keberadaannya di SKI tidak begitu maksimal dikarenakan harus mengurusi
wilayah kepemimpinan di Rohis Fakultas. Tetapi bukan berarti beliau tidak
berkontribusi dalam mengemban tanggung-jawabnya.
Jika harus disimpulkan ini semua
adalah pilihan, karena mereka itu ingin mendedikasikan pemikirannya
untuk islam namun kurang mendapat porsi lebih di lembaga dakwah Universitas.
Kita harus berpikir positif bahwa mereka juga ingin membangun lembaga kampus
khususnya SKI menjadi besar tetapi tidak ingin dakwah di wilayah fakultas juga
menjadi terbengkalai. Pertanyaan sekarang apakah sejarah seperti itu akan
terjadi di periode ini ?
Komentar
Posting Komentar